Tahun Politik Pilkada Gowa, Tahun Saling Bongkar Kasus, Paling Menarik di Usut Polisi Polres Gowa, Kasus KUT

Bomwaktu.com, Gowa Sulsel — Kasus Kredit Usaha Tani (KUT) di kurun waktu tahun 1998 – 1999, menjadi isu yang menarik kembali di bahas tahun politik pilkada Gowa tahun 2024.

Apalagi sejumlah pendukung pilkada Gowa,lain, terlampau sok suci mengungkap dugaan kejelakan saingannya di pilkada Gowa tahun 2024.

Untuk di ketahui, Anggaran Kredit Usaha Tani (KUT) di Gowa, tahun 1998 1999, jumlahnya bernilai puluhan milyar, masih menyimpan kenangan pahit terhadap para kelompok tani. bahkan lebih dari bebeapa dekade ini, tidak ada solusi konteks penyelesaian hukumanya

Dimana anggaran itu, masing masing di kelolah oleh, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Koperasi Unit Desa (KUD), termasuk di wilayah dataran tinggi Kecamatan Bungaya dan Kecematan Lempangan Gowa.

Dari sumber yang dapat dipercaya tunggakan KUT melibatkan oknum oknum petinggi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pimpinan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Gowa, kuat indikasi dana milyaran rupiah tersebut, tidak sampai ke sasaran.

Mirisnya, sampai dekade tahun 2024, oknum pelakunya pun bebas berkeliaran, ada apa aparat penegak hukum (APH) seperti Kepolisian Polres Gowa, dan Kejaksaan Gowa, sudah tidak pernah melirik lagi ini kasusu dugaan aroma Korupsi yang jumlahnya cukup menggiurkan.

Bahkan oknum salah seorang pelakunya di duga sudah ada pernah dilakukan penahanan di polres Gowa, pada saat Hasbullah Djabbar, menjabat Bupati pelaksana tugas (PLT) Bupati Kabupaten Gowa, menggantikan Bupati Gowa, Syahrul Yasin Limpo, karena lagi masuk bertarung sebagai kandidat calon Wakil Gebernur (Wagub) provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Namun entah apa dan bagaimana, hingga polisi di polres Gowa, saat itu melepas oknum pelakunya. Akibatnya, pelakunya pun kembali menghirup udara segar.

Dengan harapan, ada apa polisi polres Gowa, saat itu tiba tiba melepas oknum pelakunya terjerat dugaan Kasus Kredit Usaha Tani (KUT) jumlahnya tidak sedikit.

Berdasarkan, informasi  warga petani, menyebutkan,  Kasus anggaran Kredit Usaha Tani (KUT) yang di kelolah pimpinan Koperasi Unit Desa (KUD) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tahun 1998 – 1999,  yang di duga tidak tepat sasaran segerah di usut kembali oleh Polisi Tipikor polres Gowa, tandas, sejumlah elemen warga petani, kepada media ini, yang tidak bisa di sebut namaya satu persatu.

Selanjutnya, kata dia, politik 5 tahunan Bupati Gowa, sebanyak 2 pasangan saling bertarung, Pilkada Gowa, akronim Hati Damai dan akronim Aurama.

Salah seorang warga tak ingin namanya di sebut, menyebutkan, Tak apa warga beda pilihan, namun jangan ada sok jago sok bersih,  menggunakan penyerangan antara kubuh calon bupati Gowa, berlainan dukungan, saling sikat dan menyikut bongkar KKN calon.

Atau terkesan merendahkan calon pilkada Gowa, Hati Damai, seperti yang terjadi 3 pekan lalu, paslon Pilkada Gowa, Hati Damai,  buatkan kampanye hitam atau blck Campign, di selah selah kampanye tatap muka Aurama berlangsung di desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga Gowa.

Oknum pelakunya, yang sok bersih adalah mantan Kepala desa (Mandes) Jenetallasa, memberikan informasi pling plang alias tidak benar di hadapan orang.

Selanjutnya, lalu menuduh Asriani Siang dan Mantan Sekda Gowa, memaksakan memakaikan baju tim pilkada Gowa, Hati Damai, kepada mantan Kepala desa (Mandes) Jenetallasa.

Mirisnya lagi, bahkan medsos “Whts App” dan Facebook, pun berlainan dukungan saling berseteuh menjadikan sarana group “WhtsApp” untuk memanaskan musim politik, hingga menimbulkan ke gaduhan. (Naja) bersambung

Share the Post:
Scroll to Top